Salah satu kemajuan bangsa dapat dilihat dari Film yang diproduksi suatu negara, bila negara itu sudah termasuk negara modern dan maju maka film-film yang diproduksi pasti tidak lagi menonjolkan kehidupan yang mewah, artis yang putih, harta kekayaan, percintaan yang bersifat materialistis, mistik, perdukunan yang konyol, tapi filmnya akan berhubungan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, komputer, hacker, fiksi ilmiah, scient, artis tidak harus putih, tapi kualitas dan logika cerita yang tinggi.
Film ini direalease tahun 2015 yang menceritakan perjalanan seorang Hacker yang masuk dalam penjara akibat meng-hack perkerjaannya, sehingga suatu saat ia di butuhkan oleh negara china untuk membantu membongkar kejahatan hacking yang terjadi di negaranya.
Dengan banyaknya kasus serangan hacker besar-besaran antar negara dan
organisasi yang terjadi saat ini, film yang dihadirkan oleh sutradara
Michael Mann berjudul ‘Black Hat’ sepertinya bisa sedikit menggambarkan
kinerja para hacker menjalankan setiap aksinya, terutama aksi kejahatan
di dunia maya. Penuh rahasia, kode dan tanpa jejak, namun bisa
menghasilkan kerusakan yang berpengaruh besar bagi target sasaran,
disamping para hacker tersebut juga meraup keuntungan dari kasus
pencurian uang. Seolah perang sistem telah menjadi tren yang
memperlihatkan efektifitas dan efisiensi serangan-serangan melalui
peretasan sistem hingga menyebabkan senjata makan tuan bagi target
mereka.
Black Hat dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai aktor utama memerankan
Nicholas Hathaway, seorang hacker profesional yang menjadi tahanan
pemerintah AS karena aksi pembobolan bank. Namun kali ini ia dimintai
bantuan oleh FBI atas rekomendasi dari kawan lama Hathway yang bekerja
di kementrian pertahanan China bernama Ceng Da Wai (Wang LeeHom). Ini
terjadi setelah terjadi peretasan di sistem pembangkit tenaga nuklir di
China yang menyebabkan reaktor nuklir meledak dan saham keledai yang
secara tiba-tiba naik hingga 250%. Da Wai dan Hathaway bekerja sama
dengan FBI untuk membongkar sindikat peretas yang diidentifikasi telah
menggunakan malware yang pernah dibuat oleh Hathway dan Da Wai semasa
kuliah dulu.
FBI, Da Wai, Hathaway serta Lien adik Da Wai mulai menyelusuri jejak
hacker yang ternyata beraksi tidak sendirian. Para peretas ini telah
membentuk kelompok yang tersebar di berbagai negara, dan sangat
berbahaya. Kelompok peretas ini juga terlatih menggunakan senjata api
untuk melindungi dirinya. Yang cukup membingungkan Hathway dan timnya
yaitu motif dari para pereteas ini. Para peretas dengan hebat
menyembunyikan motif mereka, karena tidak ada pesan ataupun ancaman
berbau politik, sara, maupun financial.
Satu persatu jejak hacker membawa tim penyelidik melintasi kota di
berbagai negara. Mulai dari Los Angeles, Beijing, Perak hingga Jakarta.
Kesulitan yang dihadapi pun semakin berat lantaran Hathway sebagai
tahanan sementara tidak mendapat izin untuk pergi dari Amerika. Tim
penyelidik ini akhirnya secara diam-diam tanpa bantuan dari pihak FBI
untuk menyelesaikan misinya.
Perjalanan tim penyelidik ini juga dibumbui kisah asmara antara Hathway
dengan Lein (Tang Wei). Lein terpesona dengan kepintaran dan ketampanan
Hathway, membuatnya tak ingin lepas darinya. Meski akhirnya sang kakak
Da Wai mengetahui hubungan antara keduanya, tapi mereka tetap fokus
menjalankan misinya menangkap para cyber-crime tanpa identitas dan tanpa
motif tersebut.
Bagaimana akhir cerita dalam film ini, saksikan dan download dengan link dibawah ini.
No comments:
Post a Comment